Suatu hari ada anak bernama Dandelia yang biasa dipanggil Delia sedang bermain didepan rumahnya. Lalu , ibunya memanggil Delia yang sedang main dengan Falafel , kucingnya. Deliapun menghampiri Ibunya dan melepas Falafel.
“Ada apa Bu ?” tanya Delia.
“Tolong belanja sebentar ya Del , uangnya jangan dihabiskan” titip Ibu/
“Oke deh , Bu. Tenang saja , kalau sama Delia , sip deh” kata Delia.
Ibu tersenyum manis , Delia mengelus Falafel dan menutup pintu pagar. Toko yang dimaksud ibu memang tidak jauh-jauh dari rumah , maka Delia tidak usah naik becak. Sepanjang perjalanan , banyak orang berjualan ice cream beraneka warna dan rasa yang terlihat sedaaap sekali. Sampai-sampai , Delia ngiler kepingin mencoba satu persatu ice cream disitu. Aha ! , Delia punya ide.
Delia berlari menuju toko yang tinggal dua rumah lagi , dia segera berbelanja dan begitu melihat uang kembaliannya.
“Rp12.000,00 , cukup buat tiga es krim nih” kata Delia.
Sambil menenteng kantung plastic berisi belanjaan , Delia berlari ke gerobak-gerobak penjual es krim itu dan dia langsung membeli es krim.
“Mau yang rasa apa , Dik ?” tanya penjual itu.
“Cokelat dan Strawberry om , diberi meisess warna-warni ya” kata Delia.
“Siap bos kecil” canda penjual itu.
“Sllrrrrp” ujar Delia.
Sambil duduk didepan gerobak itu , Delia asyik menjilati es krimnya. Datanglah sahabat Delia yang bernama May , May langsung menghampiri Delia dan duduk disampingnya.
“Enak tuh , Del. Boleh minta gak ?” tanya May.
“Enak aja , beli dong.nih buat kamu” kata Delia memberikan bungkus eskrim itu.
“Capek deh , ya udah Del. Aku masih harus ke toko peralatan sekolah , mau beli buku tulis. Bye-bye” ujar May.
Satu…dua… dan tiga , usai menghabiskan ketiga es krimnya , Delia pulang dengan santainya. Karena masih ada sisa dia berniat untuk membeli permainan bekel , masih cukup soalnya. Begitu didepan rumah , Ibu Delia menunggu dengan tenang tiba-tiba. WUah , astagfirullah , aku lupa. Kata ibu uangnya tidak boleh dihabiskan. Bagaimana kalau aku berbohong saja ya . Gumam Delia.
“Delia sayaaaang , tuh kakakmu sudah nunggu . Mau main monopoli” kata Ibu.
“Oke Bu” kata Delia. Dia menyembunyikan bola dan bekel di saku roknya.
“Mana kembaliannya sayang ?” tanya Ibu.
“Enggak ada bu , kata penjualnya harganya naik semua. “ ujar Delia gugup, aslinya dia tidak ingin bohong.
“Ooh , begitu ya ? , padahal kalau sisa , Ibu mau menaikkan uang sakumu selama seminggu. Soalnya kamu sudah sering Bantu ibu” kata Ibu.
Esoknya….
“Aduuuh , perut Delia sakit Bu” kata Delia.
“Masa , jangan bercanda deh . Enggak lucu tau , ayo mandi gih sana ” kata Ibu.
“Suer bu , sakit banget. Jangan bawa ke dokter ya” pesan Delia.
“Astagfirullah , kenapa nak ? . Kemarin jajan batagor lupa cuci tangan ?” tanya Ibu.
“Enggak bu , Delia enggak beli batagor. Batagornya tutup” kata Delia.
“Ya sudah , ayo kamu pakai sweater , sisiran dan segera naik mobil” pinta Ibu.
“Mau kemana ?” celetuk Dina , kakak Delia.
“Ke Rumah Sakit” jawab Ibu.
Di rumah sakit……
“Delia terlalu banyak makan es krim bu” kata dokter.
“Tapi kemarin dia tidak jajan itu” kata Ibu.
“Masa , tidak mungkin. Dia sudah mengakui dia tidak makan batagor kok bu” kata dokter,
“Iya bu , Delia minta maaf. Delia kemarin makan es krim tiga cone. Soalnya kembaliannya banyak. Delia juga beli bekel buat mainan. Maafkan Delia ya” kata Delia .
“Uang kembalian ? , jadi harganya normal sayang?” tanya Ibu.
“Iya bu , maafkan Delia ya” kata Delia , Ibu mengangguk.
Maka dari itu kawan-kawan , selain mendapat dosa juga dapat balasan yang setimpal seperti cerita Delia diatas. Jadi kawan-kawan , jangan bohong ya ! apalagi pada orangtua kita.